Tokoh Alkitab yang Paling Taat Sama Tuhan


Oleh: Jawaban.com
Sabtu, 8 Agustus 2020, 14:57 WIB

Sebagai orang percaya, pernah gak kamu bertanya seberapa penting kita harus taat sama Tuhan?

Apakah Tuhan memang perlu ditaati dana pa pengaruh sikap taat ini dalam hidup orang percaya?

Kamu mungkin gak bakal percaya, tapi salah satu kebenarannya adalah sikap taat jadi bukti kalau kita mengasihi Tuhan dan bergaul karib dengan Dia. Bukan cuma itu, ketaatan juga ternyata akan selalu dibarengi dengan berkat.

Dari Alkitab, kita bisa belajar ketaatan dari kisah 4 tokoh ini.

1. Abraham

Waktu Tuhan memanggil Abraham (Kejadian 12), kita sama sekali gak akan meragukan ketaatannya.

Bayangkan, pria yang sebelumnya dipanggil Abram ini diminta untuk meninggalkan keluarga, teman-teman, rumah dan juga allah lain yang disembah oleh orang sebangsanya.

Walaupun mungkin dia pasti mengambil waktu untuk memikirkan panggilan itu. Tapi Abraham akhirnya menaatinya.

“Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.” (Kejadian 12: 4)

Berapa banyak dari kita yang mau meninggalkan semua yang kita punya dan pergi ke suatu tempat yang sama sekali asing?

Bukan hanya itu, di dalam perjalanan imannya Abraham bahkan taat saat Tuhan memintanya untuk mempersembahkan anaknya satu-satunya, Ishak sebagai korban persembahan.

Bukankah ketaatan Abraham adalah contoh yang paling ekstrim yang pernah kita tahu?

2. Nuh

Nuh adalah sosok pribadi yang saleh dan satu-satunya orang yang menaati Tuhan di tengah dunia yang tidak taat, kacau, korup dan jahat.

Ketaatan Nuh untuk membangun bahtera sebelum air bah membuatnya jadi pribadi yang dipakai untuk menyelamatakan dunia.

Dia diakui sebagai pribadi yang taat karena dia mengikuti instruksi Tuhan dengan sangat tepat. Dia membawa semua jenis hewan yang diperintahkan Tuhan dan sama sekali tak pernah membantah.

Meskipun perintah itu gak mudah, bahkan dia harus menerima risiko dianggap gila oleh orang-orang yang menyaksikannya membangun bahtera, tapi Nuh tetap taat. Tapi pada akhirnya, ketaatan itulah yang justru membawa berkat besar dalam hidupnya dan juga seluruh keluarganya.

“Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.” (Kejadian 6: 22)

3. Yesus

Yesus selalu melakkan kehendak Bapa, sekalipun hal itu menyakitkan. Misalnya waktu Dia berdoa di Taman Getsemani. Sekalipun pengorbanan-Nya sesuatu yang sangat berat, Yesus tetap menghendaki kehendak Tuhanlah yang jadi (Lukas 22: 42).

Yesus rela melepaskan kesetaraan-Nya dengan Allah demi menjadi sama dengan manusia dan merendahkan diriNya bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2: 5-8). Yesus tahu tujuanNya di dunia dan tak satupun dari hal dunia mengaburkan tujuanNya sampai hal itu benar-benar tergenapi.

4. Paulus

Di kehidupan lamanya, Paulus dikenal sebagai pribadi yang sangat kejam. Dia tega membunuh orang yang mengaku percaya Yesus. Dia juga merusak gereja-gereja pada masanya.

Tapi siapa sangka perjumpaannya dengan Yesus mengubahkan hidupnya selamanya.

Sejak menerima Yesus, Paulus berubah menjadi orang percaya yang radikal. Dia bahkan rela mati demi Yesus.

Dalam suratnya kepada jemaat di Romawi membuktikan bahwa Paulus adalah sosok yang bukan hanya beriman tetapi punya kualitas iman yang taat (Roma 1: 5; Roma 16: 26).

Dia menyampaikan bahwa seseorang yang menyadari dirinya sudah menerima karya penebusan pasti akan taat dalam iman kepada Tuhan. Sebaliknya, dia menyampaikan bahwa seseorang yang tak menaati Tuhan berarti dia belum menerima penebusan oleh iman.

Kecintaannya kepada Tuhan membuat Paulus senantiasa taat memberitakan injil sampai akhir hidupnya.

Bagaimana mungkin keempat tokoh Alkitab di atas bisa hidup dengan sikap taat sepenuhnya kepada Tuhan? Satu-satunya alasannya adalah karena mereka hidup bergaul karib dan mengasihi Tuhan lebih dari apapun.

Postingan Terkait